Wisataohhwisata - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkomitmen untuk mengangkat destinasi pariwisata super prioritas Borobudur melalui serangkaian kegiatan promosi. Rangkaian acara ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke situs bersejarah tersebut.
Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara, yang merupakan bagian dari Kemenparekraf/Baparekraf, menggelar perjalanan wisata pengenalan (famtrip) yang melibatkan 20 travel agent/tour operator nasional. Para peserta famtrip berasal dari berbagai provinsi, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara.
Kegiatan berlangsung pada 4 hingga 6 Maret 2024, di mana para peserta famtrip diajak untuk menjelajahi Daya Tarik Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur beserta destinasi pariwisata di sekitarnya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan harapannya bahwa kegiatan promosi ini dapat menghadirkan alternatif paket wisata menarik, khususnya menyambut Hari Raya Waisak pada 23 Mei 2024 yang juga bersamaan dengan liburan sekolah.
"Event ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke DPSP Borobudur, terutama bagi umat Buddha, baik yang ada di Indonesia maupun dari mancanegara," ujar Menparekraf Sandiaga.
Selain famtrip, kegiatan promosi DPSP Borobudur juga melibatkan misi penjualan yang akan berlangsung pada 7 hingga 8 Maret 2024 di Sahid Raya Hotel and Convention, Kota Yogyakarta. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan 60 peserta, terdiri dari 20 seller (desa wisata, destinasi wisata, travel agent/tour operator, akomodasi, dan UMKM), serta 40 buyer (travel agent/tour operator nasional serta instansi dan sekolah setempat).
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan dalam mencapai target pergerakan wisatawan nusantara tahun ini, yang ditetapkan antara 1,2 miliar hingga 1,5 miliar perjalanan.
"Pemenuhan target untuk kemajuan sektor pariwisata di Indonesia ini memerlukan partisipasi penuh dan kolaborasi dari semua unsur pentahelix, baik akademisi, pemerintah, pelaku bisnis, media, dan komunitas," ungkap Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono. Dengan sinergi tersebut, diharapkan Borobudur dapat terus bersinar sebagai destinasi unggulan di Indonesia.