Berbicara soal Garis Katulistiwa, garis ini
hanya melintasi sedikit kontinen, dari sedikit kontinen di Indonesia hanya di Pulau Batu dan Lingga
di Sumatera, Pulau Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Halmahera dan Pulau Gebe di
Papua. Dari sedikit pulau tadi hanya
beberapa yang menandai garis tersebut dengan sebuah landmark. Nah, Anda tahu
Tugu Khatulistiwa sebagai landmarknya? Jika sudah tahu pastilah Anda akan
menjawab tugu ini hanya ada berada di Pontianak. Anda tentu benar, namun
tahukah Anda ternyata ada tiga Tugu Khatulistiwa di tiga wilayah di Indonesia.
Di mana sajakah itu?
Tugu Khatulistiwa Pontianak
Tugu Khatulistiwa di Pontianak ini menjadi
salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat,
khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak. Equator Monument berada di
Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya
berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah. Sejarah
mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam
gedung.
Dalam catatan tersebut disebutkan bahwa, berdasarkan catatan yang
diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzichter Wiese dikutip dari
Bijdragen tot de geographie dari Chef Van den topographischen dienst in
Nederlandsch- Indië : Den 31 sten Maart 1928 telah datang di Pontianak satu
ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan
Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di kota Pontianak.
Tugu Khatulistiwa Pasaman
Selain di Pontianak, Tugu Khatulistiwa juga
ada di Kabupaten Pasaman di Sumatera
Barat. Tugu Khatulistiwa di Pasaman memang tak terlalu besar. Namun Pemerintah
Kabupaten Pasaman kini mulai mengangkat situs tersebut sebagai ikon pariwisata
baru di Sumatera Barat. Kalau berkunjung ke tugu ini ada baiknya pada bulan
Maret dan September karena saat itu terjadi titik kulminasi dimana semua benda
tidak punya bayangan. Fenomena ini hanya terjadi dua kali dalam setahun yaitu
di bulan Maret dan September.
Tugu Khatulistiwa Bontang
Tugu Khatulistiwa ini berada 25km dari Kota
Bontang atau kurang lebih 30 menit perjalanan darat. Bila Anda dalam perjalanan
darat dari Kota Bontang, jangan sampai melewatkan tempat ini. Waktu yang tepat
berada di tugu ini adalah pagi hingga sore hari. Tugu ini dibangun atas Karya
Bakti Latsitarda (Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara) tahun 1993,
diresmikan oleh Panglima ABRI Jendral TNI Feisal Tanjung. Sesudahnya tempat ini
kurang mendapat perhatian, baik masyarakat ataupun pemerintah. Hingga pada
tahun 2010 tempat ini direnovasi oleh dengan pendanaan pihak swasta (PT Kaltim
Methanol Industri).