Ennigaldi-Nanna: Kurator Museum Pertama di Dunia Adalah Seorang Wanita


Wisataohhwisata.com - Pada tahun 1925, Leonard Woolley, seorang arkeolog Inggris, bersama timnya melakukan penggalian di Ur, wilayah Kegubernuran Dhi Qar, Irak modern. Mereka menemukan koleksi artefak yang menarik di antara reruntuhan istana Babilonia. Keunikan penemuan ini terletak pada fakta bahwa artefak-artefak tersebut berasal dari wilayah geografis dan periode sejarah yang berbeda namun tertata dengan rapi. Label yang menyertainya memberikan rincian tentang objek tersebut, dan prasasti-prasasti ini ditulis dalam tiga bahasa, salah satunya bahasa Sumeria. 

Leonard Woolley menyimpulkan bahwa koleksi ini merupakan contoh awal dari benda-benda museum, yang dikumpulkan, dilestarikan, dan didokumentasikan secara menyeluruh. Inilah awal dari museum pertama di dunia, dan wanita luar biasa yang dipercaya menjadi kuratornya adalah Ennigaldi-Nanna, putri Mesopotamia.

Lihat JugaEksplorasi destinasi Anda dan temukan hotel dengan harga terbaik

Ennigaldi mewarisi minat mendalam terhadap sejarah dan arkeologi dari ayahnya, Raja Nabonidus, penguasa Babilonia pada tahun 556-539 SM. Ayahnya memimpin penggalian besar dan termasuk referensi ke penguasa sebelumnya dalam tulisannya. Ennigaldi, yang diyakini memiliki ketertarikan yang sama, kemudian diangkat sebagai pendeta tinggi, atau entu, di Ur pada tahun 547 SM.

Ennigaldi memiliki tugas keagamaan yang signifikan, termasuk memuja dewa bulan Sin di ruangan khusus di atas Ziggurat Ur. Tugasnya juga termasuk peran istri manusia dewa Sin dan melaksanakan ritual persatuan suci ini. Selain itu, Ennigaldi memiliki kendali administratif atas perkebunan dan kekayaan yang terkait dengan kompleks kuil Ur.

Pada tahun 530 SM, Ennigaldi mendirikan museum yang memamerkan artefak dari peradaban Mesopotamia masa lalu. Museum ini berlokasi sekitar lima ratus kaki tenggara ziggurat. Koleksinya mencakup periode sekitar 1.500 tahun, dari tahun 2100 SM hingga 600 SM. Ennigaldi berinisiatif membuat program penelitian komprehensif, membuat katalog, dan memberi label pada koleksinya, menciptakan katalog museum paling awal yang diketahui.

Di antara artefak yang dipamerkan adalah kepala gada upacara Nebukadnezar II dan prasasti batas Kassite. Ennigaldi juga mengambil alih dan mungkin mengajar di sekolah untuk remaja putri yang bercita-cita menjadi pendeta.

Lihat Juga: Penginapan impian diskon 25%+ / 25% or more off your dream stay

Namun, setelah tahun 500 SM, museum dan kehidupan Ennigaldi-Nanna sendiri lenyap dari catatan sejarah. Kondisi iklim yang buruk dan perubahan aliran sungai menyebabkan kota Ur menyusut dengan cepat, dan museum tersebut ditinggalkan. Meskipun demikian, warisan Ennigaldi sebagai penyelenggara museum pertama di dunia tetap menjadi bukti kecemerlangan perempuan dalam dunia arkeologi dan sejarah.

Banner IDwebhost

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama