Loyang Putri Pukes dan Kisah Putri yang menjadi Batu


Ternyata tidak hanya Malin Kundang saja yang berubah jadi batu lantaran durhaka terhadap ibunya, nah di Aceh ada pula kejadian yang serupa. Adalah seorang Putri Pukes yang berubah menjadi batu karena perbuatan durhaka terhadap ibunya.

Keduanya durhaka dan berubah menjadi batu, sedikit pertanyaan terbesit mengapa mereka harus menjadi batu dan tidak menjadi hewan atau semacamnya? Susah juga mencari jawaban atas cerita rakyat tersebut, namun  yang pasti kedua cerita tersebut mempunyai nilai pembelajarannya sendiri, yaitu jangan lah sekali-sekali ingkar janji terhadap seorang ibu, hormati, hargai, sayangi, karena dia lah yang melahirkan kita, bukankah surga ada di bawah telapak kaki ibu? 

Legenda Putri Pukes 
Kembali kepada sang putri yang dikutuk oleh ibunya, putri itu menjadi batu karena menikah dengan pria asing dan tidak menuruti kata-kata dari sang ibu. Suatu hari dia dijodohkan dengan seorang pria yang berasal dari Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama Kabupaten Aceh Tengah (sekarang Kabupaten Bener Meriah). Pernikahan pun dilaksanakan berdasarkan adat setempat.

Mempelai wanita harus tinggal dan menetap di tempat mempelai pria. Setelah resepsi pernikahan di rumah mempelai wanita selesai, selanjutnya kedua mempelai diantar menuju tempat tinggal pria. Pihak mempelai wanita diantar yang dalam bahasa Gayo disebut "munenesa" ke rumah pihak pria ke Kampung Simpang Tiga Bener Meriah.

Pada acara "munenesa" pihak keluarga mempelai wanita dibekali sejumlah peralatan rumah tangga seperti kuali, kendi, lesung, alu, piring, periuk dan sejumlah perlengkapan rumah tangga lainnya. Adat "munenesa" biasanya dilakukan pada acara perkawinan yang dilaksanakan dengan sistem "juelenâ", dimana pihak wanita tidak berhak lagi kembali ke tempat orangtuanya.

Berawal dari sinilah  kisah legenda itu tercipta, saat akan melepas Putri Pukes dengan iringan-iringan pengantin, ibu Putri Pukes berpesan kepada putrinya itu yang sudah menjadi istri sah mempelai pria. "Nak, sebelum kamu melewati daerah Pukes yaitu daerah rawa-rawa sekarang menjadi Danau Laut Tawar. Kamu jangan pernah menoleh ke belakang", kata ibu Putri Pukes. Entah juga kenapa tidak boleh menoleh kebelakang.

Eh, saat Sang Putri  berjalan sambil menangis dan menghapus air matanya yang keluar terus menerus. lantaran tidak sanggup menahan rasa sedih, Putri khilaf dengan pantangan yang disampaikan oleh ibunya tadi. Secara tak sengaja Putri menoleh ke belakang, dan  tiba-tiba Putri Pukes langsung berubah menjadi batu seperti seperti yang sekarang dijumpai di dalam Goa Putri Pukes. Tragis!! hanya karena ia menoleh ke belakang, putri itu menjadi batu,  apakah itu hanya mitos atau memang benar-benar terjadi warga setempat percaya kalau cerita Putri Pukes itu benar ada. 

Lokasi Loyang Putri Pukes
Batu putri yang dikutuk itu berada di Loyang Putri Pukes, loyang merupakan sebutan untuk gua dalam bahasa aceh. Gua ini berada di wilayah Takengon, Aceh Tengah, tidak jauh dari objek wisata Danau Laut Tawar dan Loyang Karo. Danau Laut merupakan tempat wisata yang menjadi salah satu kebanggan penduduk Takengon yang mayoritas berasal dari Suku Gayo  yang menyuguhkan panorama air dan pegunungan. (berbagai sumber)

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama