Haus Buku? Datangi Jakarta Book Fair 2012

Acara setahun sekali yang diselenggarkan beriringan dengan acara Pekan Raya Jakarta ini, sepertinya sayang kalau dilewatkan begitu saja di depan mata. Mengutip sedikit perkataan dari gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dalam acara pembukaan Jakarta Book Fair pada Jumat lalu di Istora Senayan, Jakarta yang mengatakan buku adalah gizi bagi pikiran dan kebutuhan manusia.
Sumber foto:foto.news.viva.co.id

Nah, anda yang benar-benar sejalan dengan apa yang diucapkan olehnya, pasti akan menyadari arti pentingnya kehadiran sebuah buku untuk anda. So, ajaklah semua anggota keluarga sela-sela kesibukan anda  dan jelajahi ratusan  stand-stand buku yang bertebaran disana.

Mau yang bekas atau baru, itu terserah anda dari yang yang harganya hanya 5000/ buku sampai yang harganya mencapai jutaan dan semuanya aada disini. Yah, namanya juga pesta buku, diskon menjadi raja dan rata-rata stand buku yang ada menerapkan harga diskon dari setiap buku-buku yang diperjualbelikan, diskonnya pun gila-gilaan ada  yang mencapai 70% dari harga aslinya.

 Sejalan dengan namanya, di tempat ini pun anda dapat menemukan banyak buku-buku dengan beragam jenisnya dari yang sifatnya ilmiah, novel, majalah-majalah, buku bertema agama, sejarah, politik, sosial, humaniora, hingga buku-buku ringan seperti buku cerita, komik  pun banyak dijual.  Dari buku-buku yang masih baru sampai buku tua yang umurnya mungkin sudah mencapai satu abad lebih.

Sebut saja ada buku yang harga dijualnya mencapai Rp 25 juta. Bukan sembarang buku memang secaranya karena usianya, langka sekaligus  penulisnya bagus dan pernah juga  pernah dilarang, oleh karena itu harga pun melejit tajam meninggalkan harga buku-buku lainnya.

Adalah buku tentang kisah Rainer de Klerk, Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-31. de Klerk merupakan pendiri Museum Gajah pada tahun 1778 yang awalnya dinamai Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Rumah de Klerk, villa Molenvliet, dijadikan Gedung Arsip Nasional setelah de Klerk meninggal dan buku itu diterbitkan di Utrecht, Belanda, pada sekitar tahun 1788.


 Tak hanya buku, pernak-pernik seperti bando, bros, dan boneka juga dijual di lokasi book fair. Selain pameran buku, juga akan diadakan seminar pendidikan guru, lomba cerdas cermat, pidato berbahasa inggris, launching buku, dan olimpiade matematika, dan yang lainnya. Selama pameran digelar 85 acara Ada juga peluncuran film nasional Ambilkan Bulan, olimpiade matematika, creativepreneur, dan acara lainnya. (berbagai sumber)

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama