Banyak
nama air terjun yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia ini diambil dari
cerita-cerita rakyat, peristiwa atau keunikan yang berasal dari daerah tempat
terjun itu berada. Nah dibawah ini ada beberapa air terjun di Indonesia yang
terinpirasi dari berbagai hal diatas:
Curug Orok (Kuningan)
Kenapa
dinamakan air terjun orok? menurut
cerita masyarakat lokal pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang
bayinya dari puncak air terjun. Entah apa maksud ibu muda itu membuang jabang
bayinya, mungkin dianggapnya anak yang tidak dinginkan atau anak haram, semacam
pengorbanan atau yang lainnya entahlah. Tetapi setelah kejadian itu air terjun
yang berada di Kuningan, Jawa Barat ini lalu dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya
curug ini mempunyai dua curug dimana
yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil itu melambangkan
bayi tersebut.
Air Terjun Cimanganten (Garut)
foto: www.indonesia-lovetravel.blogspot.com |
Sebenarnya
banyak versi kenapa air terjun ini
dinamakan Cimanganten. Tapi menurut salah satu pengurus curug cimanganten. Nama
cimanganten ini berasal dari kata timbanganten atau menimbang-nimbang golok
dengan air. Cimanganten merupakan salah satu nama air tejun yang berada di Desa
Padamulya, Kecamatan Pasir Wangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat
foto: www.newswisata.blogspot.com |
Air Terjun Kakek
Bodo (Tretes Jawa Timur)
Nama
Air terjun ini berada di kawasan wisata Tretes di lereng Gunung Welirang di
pegunungan Prigen, Jawa Timur, ini rada unik, air terjun Kakek Bodo. Kenapa
dinamakan kakek Bodo? nah menurut cerita
penduduk setempat Kakek Bodo itu dahulunya
adalah seorang pembantu rumah tangga di keluarga Belanda. Kemudian demi tujuan
sucinya ia rela meninggalkan keluarga Belanda tersebut dan memilih untuk mensucikan diri
meninggalkan masalah keduniawian dengan bertapa. Karena sikapnya lantas
keluarga Belanda yang ditinggalkannya itu menyebutnya sebagai kakek yang bodoh
(Kakek Bodo).
foto: www.arekgresik.com |
Curug didomba (Kuningan)
Nama Sidomba dari curug
Sidomba sendiri berasal dari nama binatang domba atau kambing
karena di daerah ini banyak terdapat domba yang memiliki tanduk lebih dari dua.
Curug Sidomba merupakan sebuah obyek wisata yang terletak di kaki gunung
Ciremai. Berlokasi di desa Peusing kecamatan Jalaksana yang dapat ditempuh
sekitar 30 menit dari kota Kuningan Jawa Barat. Nah, katanya ikan Kancra Bodas yang ada di sekitar air terjun itu tidak bisa ditangkap,
ketika dikuras ikan-ikan ini menghilang tidak diketemukan. Ada aturan
bagi pengunjung untuk tidak bolehkan memberi makan atau memancing ikan
di area ini dan juga tidak diperbolehkan untuk berkata yang kasar,
menurut penjaganya bakal ada akibatnya.
foto: www.blogspot.com |
Air Terjun Sendang Gila (Mataram)
Air Terjun di Mataram ini memiliki
cerita dan mitos yang unik. Menurut kepercayaan penduduk sekitar,
air terjun ini secara tidak sengaja ditemukan saat memburu singa gila yang saat
itu sering mengacau di salah satu kampung setempat. Kemudian saking ketakutannya singa itu lalu masuk
hutan, dalam pengejaran itulah masyrakat kemudian menemukan tempat air terjun. Itulah kenapa air terjun ini kemudian
dinamakan Sendang Gila.sumber foto: www.bumi-nusantara.blogspot.com |
Air Terjun Coban
Rondo (Jawa Timur)
Air
terjun yang Kecamatan Pujon di Pegunungan Panderman Kota Batu, Malang, Jawa Timur punya
cerita yang rada sedikit menyedihkan perihal asal usul namanya. Alkisah, konon
dulu ada sepasang pengantin baru yang bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi
dan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro.
Nah, saat usia pernikahan mereka mencapai 36 hari, Dewi
Anjarwati mengajak suaminya itu untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Mendengar
niat tersebut, kedua orang tua Dewi Anjarwati melarangnya karena usia
pernikahan mereka yang masih baru Tetapi keduanya bersikeras untuk berangkat.
Dalam perjalanan mereka dikejutkan
dengan kehadiran Joko Lelono yang tidak jelas asal-usulnya. Joko Lelono terpikat
dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya. Perkelahian pun tidak
bisa dihindarkan, kepada punokawan yang menyertaimereka Raden Baron Kusuma
meminta agar Dewi Anjarwati disembunyikan disuatu tempat yang ada Cobannya (air
terjun). Dalam
perkelahian itu Raden Baron Kusumo dan Joko Lelono sama-sama tewas. Kontan
kematian suaminya Dewi Anjarwati menjadi janda (dalam bahasa Jawa disebut
Rondo). Sejak saat itu air terjun tempat Dewi
Anjarwati menunggu suaminya kembali dari perkelahian disebut dengan Coban
Rondo.(berbagai sumber)