Kemenhub Tingkatkan Akses Wisata Kalimantan Melalui Program Angkutan Udara Perintis Korwil Samarinda

hubud.dephub.go.id

Wisataohhwisata.com -Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah sukses mengimplementasikan Program Angkutan Udara Perintis di Koordinator Wilayah (Korwil) Samarinda, membuka akses wisata ke beberapa wilayah di Kalimantan. Penerbangan perdana program ini telah dilakukan pada Januari 2024, menghadirkan solusi efektif dalam memangkas waktu tempuh perjalanan.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Maeka Rindra Hariyanto, menjelaskan dampak positif dari program ini.

 "Penerbangan perintis sangat membantu memangkas waktu tempuh perjalanan dan membuka akses wisata ke beberapa wilayah di Kalimantan. Sebagai contoh, rute Samarinda – Long Apung (pp) yang sebelumnya memakan waktu hingga 3 hari jika menggunakan transportasi darat, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu 1 jam 20 menit penerbangan," ujarnya.

Lihat JugaEksplorasi destinasi dan hotel dengan harga terbaik

Adapun enam rute angkutan udara perintis yang dilayani oleh PT. Asi Susi Pudjiastuti di Korwil Samarinda pada tahun 2024 antara lain:

Samarinda – Long Apung (pp) 4x Seminggu;

Samarinda – Datah Dawai (pp) 4x Seminggu;

Datah Dawai – Melak (pp) 2x Seminggu;

Samarinda – Muara Wahau (pp) 2x Seminggu;

Samarinda – Maratua (pp) 3x Seminggu; dan

Berau – Maratua (pp) 1x Seminggu.

Maeka menegaskan bahwa program penerbangan perintis tidak hanya menghubungkan destinasi pariwisata dengan pusat kota, tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi lokal melalui peningkatan kunjungan wisata. 

"Penerbangan perintis di Korwil Samarinda juga membuka akses untuk potensi wisata di Kalimantan. Salah satunya yaitu pada rute Samarinda – Maratua yang mampu membuka akses menuju wisata Pulau Maratua dengan waktu 1 jam dan 30 menit," tambahnya.

Lihat Juga: Penginapan impian diskon 25%+ / 25% or more off your dream stay

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, menyampaikan harapannya terkait dampak positif program ini pada pertumbuhan sektor pariwisata di daerah-daerah terpencil. 

"Dengan adanya penerbangan perintis ini, daerah-daerah tertinggal, terluar, terpencil, dan perbatasan atau 3TP yang hanya bisa terlayani oleh transportasi udara dapat merasakan aksesibilitas transportasi. Semoga makin banyak rute-rute penerbangan yang dibuka," ungkap Kristi. Program ini diharapkan tidak hanya memudahkan akses wisata tetapi juga memberikan kontribusi positif pada pengembangan ekonomi dan pelestarian budaya lokal.

Banner IDwebhost

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama