Wisataohhwisata - Di tengah gejolak pandemi Covid-19 yang merenggut banyak industri, Yohanna Gewang, seorang pengusaha spa, muncul sebagai figur inspiratif yang mampu mengubah krisis menjadi berkah. Meski industri spa merupakan salah satu yang paling terdampak, Yohanna mampu membuktikan keberanian dan keuletannya.
Mengelola Alaya Spa & Wellness selama 13 tahun, Yohanna menggambarkan momen sulit di awal pandemi. Seluruh outlet yang tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, dan Surabaya harus ditutup di bulan-bulan pertama pandemi pada tahun 2020. Bisnis jasa spa yang bersentuhan langsung dengan tamu membuatnya harus mengirim pulang 500-700 terapis ke kampung halaman mereka.
Seiring berjalannya waktu, harapan akan berakhirnya pandemi semakin surut. Karyawan Yohanna mulai bertanya-tanya kapan mereka bisa kembali bekerja. Dalam situasi sulit ini, Yohanna merasa tanggung jawab kepada karyawannya untuk mencari solusi.
"Banyak yang mengira pandemi tidak akan berlangsung lama. Namun malah sebaliknya. Bulan demi bulan tak kunjung pandemi usai. Karyawan Yohanna mulai mempertanyakan kapan bisa bekerja kembali," ungkap sumber terdekat.
Yohanna tidak tinggal diam. Ia menciptakan strategi dan eksekusi cepat untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Dengan mengamati peraturan di berbagai wilayah di Indonesia, Yohanna memilih membuka outlet spa di kota-kota yang peraturannya lebih longgar terkait operasional spa.
"Saya mencoba mempelajari kondisi. Dan saya melihat Alaya hanya ada di kota-kota besar saja, di mana di situ outlet pada tutup karena kota terdampak Covid-19. Saya berpikir kota mana yang agak longgar peraturannya yang bisa membuka spa di hotel. Saya mencari di kota-kota Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah yang peraturan membuka spa tidak terlalu ketat, dan di bisnis saya kembangkan," terang Yohanna.
Dengan strategi ini, Alaya Spa & Wellness yang sebelumnya hanya memiliki sekitar 70 outlet di kota besar, kini berkembang menjadi 170 outlet, membuka lapangan pekerjaan bagi banyak terapis yang sebelumnya terdampak.
"Ternyata niat baik kita itu memang di hijabah oleh Tuhan. Saya keliling kota-kota dan Alhamdulliah tidak pernah kena virus Corona," ujar Yohanna dengan penuh syukur.
Namun, perjuangan Yohanna tidak berhenti di situ. Pemberlakuan PPKM membuat outlet-outlet spa yang sudah dibuka harus ditutup lagi. Yohanna kembali menunjukkan ketangguhannya dengan menyuntik dana untuk menyokong karyawannya yang terdampar.
"Tim saya yang berasal dari Jawa, terdampar di sana akibat pergerakan yang dibatasi pemerintah. Akhirnya saya suntik dana lagi, untuk tempat tinggal dan makan mereka jadi pengusaha pada masa pandemi itu harus kuat," kata Yohanna.
Pada momen ketika kantor pusatnya di Jakarta hampir ditutup, Yohanna mendengar kabar bahwa seorang karyawannya suaminya kena PHK karena perusahaannya bangkrut. Merasa terenyuh, Yohanna memutuskan untuk tetap menjalankan operasional kantor pusat demi keberlangsungan hidup karyawan.
"Kita jalankan, at least kita semua bisa bertahan dan berkembang sampai sekarang," tutupnya.
Yohanna Gewang, dengan dedikasi dan ketangguhannya, menjadi contoh inspiratif bagi banyak pengusaha di masa pandemi, membuktikan bahwa keberanian dan tekad yang kuat dapat mengatasi berbagai rintangan bisnis.