Unik! Tradisi Malam Tahun Baru yang Tidak Biasa dari Seluruh Dunia

Belle Co / Pexels.com

 Wisataohhwisata.com - Saat jam menunjukkan pukul dua belas pada Malam Tahun Baru , orang-orang di seluruh dunia berkumpul untuk merayakan peralihan dari satu tahun ke tahun berikutnya. Meskipun banyak komunitas yang memiliki kebiasaan yang sama yaitu kembang api, bersulang sampanye, dan menghitung mundur, beberapa komunitas mengambil bagian dalam tradisi unik dan eksentrik yang mencerminkan keragaman budaya mereka. 

Mari jelajahi ritual unik Malam Tahun Baru dari berbagai penjuru dunia.

Anggur Keberuntungan Spanyol

Di Spanyol, tengah malam membawa tradisi yang tidak biasa yang dikenal sebagai 'Las doce uvas de la suerte' atau 'Dua Belas Anggur Keberuntungan'. Saat jam berbunyi dua belas kali, orang-orang Spanyol mencoba memakan dua belas buah anggur, satu buah setiap kali bel berbunyi, melambangkan keberuntungan untuk setiap bulan di tahun yang akan datang. Tantangannya terletak pada menelan kedua belas buah anggur tepat waktu, menjadikannya awal yang ringan dan terkadang lucu di Tahun Baru.

Pecahan Piring Denmark

Di Denmark, Tahun Baru disambut dengan sedikit pembersihan rumah yang tidak biasa. Penduduk menyimpan piring-piring mereka yang terkelupas dan tidak terpakai sepanjang tahun, dan pada Malam Tahun Baru, mereka dengan gembira membantingnya ke pintu teman dan keluarga. Semakin banyak pecahannya, semakin baik, karena pecahan piring dipercaya membawa keberuntungan dan menandakan ikatan yang kuat di tahun mendatang.

Melempar Furnitur Afrika Selatan

Di Johannesburg, Afrika Selatan, tidak jarang kita menyaksikan furnitur-furnitur tua beterbangan keluar jendela pada Malam Tahun Baru. Tindakan simbolis 'Keluar dari Yang Lama' ini melibatkan membuang barang-barang yang tidak diinginkan, yang melambangkan awal baru untuk tahun yang akan datang. Meskipun mungkin menimbulkan keraguan, praktik ini menumbuhkan semangat pembaharuan komunal dan berbagi pengalaman.

Lonceng Kuil Jepang

Di Jepang, Malam Tahun Baru, atau 'Omisoka', adalah waktu untuk refleksi dan pembersihan spiritual. Di kuil-kuil Buddha di seluruh negeri, tradisi yang disebut 'Joya no Kane' melibatkan membunyikan lonceng kuil sebanyak 108 kali. Setiap cincin dikatakan mewakili salah satu dari 108 godaan duniawi, menyucikan umat beriman dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi awal yang bersih di tahun baru.

Tradisi Wisatawan Kolombia

Dalam upaya untuk memastikan tahun yang penuh dengan petualangan dan perjalanan, merupakan kebiasaan bagi warga Kolombia untuk berjalan-jalan di sekitar blok mereka dengan koper kosong pada tengah malam. Ritual ini diyakini mengundang nafsu berkelana dan menjanjikan perjalanan seru di bulan-bulan mendatang.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama