Wisataohhwisata.com - Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor membuka secara resmi Lomba balap Jukung Tradisonal Piala Paman Birin Tahun 2024 di objek Wisata Khatulistiwa, Sungai Rangas, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Minggu (28/1/2024).
Pembukaan ditandai dengan pengibaran bendera start oleh Gubernur Kalsel dan disaksikan langsung masyarakat pesisir sungai.
Adapun lomba jukung kali ini diikuti dari berbaga daerah dan peserta ada sekitar 128 yang terbagi menjadi dua yaitu Grup A dan Grup B dan total hadiah yang disiapkan puluhan juta rupiah.
Sedangkan format perlombaan jukung tradisional ini menggunakan jukung formasi B6, di mana satu jukung ditempati oleh 6 orang dengan jarak perlombaan mencapai 400 meter, dengan menerapkan sistem gugur untuk menentukan pemenang.
Lihat Juga: Penginapan impian diskon 25%+ / 25% or more off your dream stay
Sahbirin Noor mengatakan kegiatan ini diadakan rutin setiap tahun dalam rangka mempromosikan wisata sungai serta mencari bibit-bibit atlet dayung.
“Kegiatan ini rutin setiap tahun dilaksanakan untuk mencari bibit atlet dayung Kalsel, sekaligus memelihara budaya lokal di pesisir sungai,” kata Sahbirin Noor.
Menurutnya, jukung merupakan bagian dari budaya lokal. karena kita hidup di Kalimantan Selatan yang kaya akan sungai.
“Saya berharap lomba ini dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya lokal dan meningkatkan prestasi olahraga dayung di Kalimantan Selatan,” ujarnya dilansir diskominfomc.kalselprov.go.id.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kalsel, Budiono mengatakan kegiatan seperti ini akan terus didukung khususnya olahraga tradisional jukung disepanjang sungai martapura yang ada di Kalsel.
“Kegiatan olahraga tradisional jukung akan terus kita dukung untuk pelestarian budaya, sekaligus mencari talenta muda yang berbakat untuk nantinya dibina menjadi atlet dayung yang profesional,” kata Budiono.
Lihat Juga: Eksplorasi destinasi yang diinginkan dan hotel dengan harga terbaik
Lebih lanjut Budiono mengatakan, dengan adanya lomba balap jukung tradisional sangat berdampak sekali bagi pelaku UMKM warga sekitar. Karena dagangan mereka dibeli oleh para penonton kegiatan tersebut.
“Selain sebagai hiburan warga, kegiatan ini berdampak kepada pertumbuhan ekonomi warga khususnya pelaku UMKM,” ujarnya.