5 Manfaat Kesehatan yang Terbukti Secara Ilmiah dari Berwisata

Bepergian  tidak hanya menyenangkan dan mengasyikkan. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa itu sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik, mental dan emosional.

Orang Amerika mungkin mengatakan mereka suka bepergian, tetapi sebagian besar tidak terlalu sering bepergian ke luar negeri. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Hostelworld Global Traveller Report, kemungkinan orang Amerika pergi ke luar negeri dan mengunjungi lebih dari satu negara adalah setengah orang Eropa.

Rata-rata penduduk Inggris telah mengunjungi 10 negara, Jerman delapan negara, dan Perancis rata-rata mengunjungi lima negara. Tapi orang Amerika? 29 persen orang dewasa Amerika belum pernah ke luar negeri!

Ketika warga AS benar-benar melewati perbatasan, kebanyakan mengunjungi Kanada atau Meksiko. Keterjangkauan jelas merupakan faktor besar  dengan sekitar 71 persen orang Amerika mengatakan bahwa meninggalkan negara itu terlalu mahal.

Mengingat apa yang ditawarkan semua situs perjalanan hari ini, Anda dapat bepergian ke luar negeri tanpa menggeledah celengan. Mungkin banyak orang Amerika tidak memahami manfaat bepergian ke luar negeri  dan banyak manfaatnya.

Mari selami dan lihat beberapa manfaat kesehatan yang telah dieksplorasi dan diverifikasi oleh para peneliti secara ilmiah.

1. Bepergian Membuat Anda Lebih Sehat

Menurut studi bersama dari Global Commission on Aging and Transamerica Center for Retirement Studies, dalam kemitraannya dengan U.S. Travel Association, bepergian sebenarnya membuat Anda lebih sehat. Studi tersebut menemukan bahwa wanita yang berlibur setidaknya dua kali setahun menunjukkan risiko yang jauh lebih rendah menderita serangan jantung dibandingkan mereka yang hanya bepergian setiap enam tahun sekali.

Hal yang sama berlaku untuk pria. Pria yang tidak mengambil cuti tahunan menunjukkan risiko kematian 20 persen lebih tinggi dan risiko penyakit jantung 30 persen lebih besar.

2. Bepergian Meredakan Stres

Bepergian telah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan tingkat stres, dan secara dramatis. Menurut sebuah penelitian, tiga hari setelah berlibur, para wisatawan melaporkan merasa tidak terlalu cemas, lebih banyak istirahat dan suasana hati yang lebih baik. Menariknya, manfaat tersebut cenderung bertahan hingga berminggu-minggu setelah trip berakhir.

3. Perjalanan Meningkatkan Kreativitas

“Pengalaman asing meningkatkan fleksibilitas dan kedalaman kognitif serta keterpaduan pemikiran, kemampuan untuk membuat hubungan yang dalam antara bentuk-bentuk yang berbeda,” kata Adam Galinsky, profesor di Columbia Business School yang telah menulis sejumlah studi yang menyelidiki hubungan konkret antara kreativitas dan perjalanan.

Namun, bepergian saja tidak cukup. Galinsky menemukan bahwa pelancong internasional harus memiliki tujuan untuk terlibat.

“Kuncinya adalah keterlibatan multikulturaldan adaptasi,” lanjutnya. “Seseorang yang tinggal di luar negeri dan tidak terlibat dengan budaya lokal kemungkinan akan mendapatkan sedikit dorongan kreatif daripada seseorang yang bepergian ke luar negeri dan benar-benar terlibat dalam lingkungan lokal.”

4. Perjalanan Meningkatkan Kebahagiaan dan Kepuasan

Kebanyakan orang cenderung lebih bahagia saat mereka bepergian dan tentunya tidak perlu khawatir tentang pekerjaan. Namun, salah satu hal yang menarik dari penelitian Universitas Cornell adalah bahwa orang-orang juga mengalami peningkatan langsung dalam kebahagiaan hanya dari merencanakan perjalanan.

Studi tersebut menemukan bahwa antisipasi untuk berlibur jauh lebih besar daripada antisipasi untuk mendapatkan barang fisik. Dengan demikian, manfaat bepergian ke luar negeri dimulai jauh sebelum perjalanan dimulai.

5. Bepergian Menurunkan Risiko Depresi

 Jutaan orang Amerika berjuang melawan depresi secara teratur dan tidak jarang dokter memberikan resep obat secara berlebihan untuk depresi.

Untungnya, alternatif yang lebih sehat tersedia untuk melepaskan diri dari keputusasaan akibat keadaan depresi. Menurut penelitian, perjalanan mungkin salah satunya.

Sebuah studi dari Marshfield Clinic di Wisconsin menemukan bahwa wanita yang berlibur setidaknya dua kali setahun cenderung menderita depresi dan stres kronis dibandingkan wanita yang berlibur kurang dari sekali setiap dua tahun.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama