Peringatan peristiwa meletusnya gunung Tambora di
Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menghebohkan
dunia pada dua Abad lampau atau tepatnya 10-11 April 1815
akan dipromosikan dalam bentuk event pariwisata yang dikemas dalam
“Tambora Menyapa Dunia”.
Event
“Tambora Menyapa Dunia” (TMD) yang baru pertama kali diselenggarakan ini akan
dimeriahkan dengan acara gelar seni budaya, wisata minat khusus dan sport
adventure, seminar, serta bhakti sosial yang berlangsung selama enam bulan dari
Maret hingga Agustus 2015. Pada puncak
acara TMD yang berlangsung di kawasan Gunung Tambora diperkirakan akan dihadiri
sekitar 15 ribu wisatawan nusantara (wisnus)
maupun wisatawan mancanegara (wisman).
Menteri
Pariwisata (Menpar) Arief Yahya
menyambut baik diselenggarakan event pariwisata yang mengambil momentum
peringatan dahsyatnya letusan Gunung
Tambora yang sempat menjadi perhatian masyarakat dunia. “Gunung Tambora dan
Rinjani di NTB bagian dari Wonderful
Indonesia akan kita promosikan untuk menarik kunjungan wisman. Kita
mentargetkan tahun ini 10 juta wisman kemudian naik dua kali lipat 20 juta wisman pada 2019,” kata Menpar Arief
Yahya bersama Wakil Gubernur NTB,
Muhammad Amin seperti dikutip dari parekraf.go.id
Menpar
Arief Yahya mengatakan, NTB merupakan destinasi wisata unggulan yang kita
tempatkan sebagai bagian dari Great Bali. “Sekitar 40% wisman yang berkunjung
ke Indonesia masuk melalui Bali. Kita
berusaha tarik mereka agar melanjutkan ke NTB dan destinasi lain di kawasan
Timur Indonesia atau Bali Beyond,” kata
Arief Yahya.
Wakil
Gubernur NTB, Muhammad Amin
mengatakan, penyelenggaraan event
pariwisata TMD merupakan upaya dalam
meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB yang tahun ini mentargetkan 2 juta wisatawan.
“Pada acara puncak TMD nanti diperkirakan akan dihadiri 15 ribu wisatawan,”
kata Muhammad Amin.
Event
TMD tidak hanya fokus di Dompu tetapi menyebar di beberapa kabupaten di NTB yang terbagi
dalam kelompok kegiatan. Kelompok seni budaya antara lain akan menyajikan musik
country konvensional dan modern yang melibatkan semua sanggar di Tambora,
upacara selamatan laut di kawasan Samota
(Satonda, Moyo, dan Tambora) yang dijadwalkan akan diluncurkan sebagai kawasan
ekonomi khusus (KEK), serta pawai
budaya (1 April 2015) dan jambore seni budaya di Dusun Pancasila
sebagai dusun paling dekat menuju
pendakian Tambora.
Kegiatan
kelompok sport adventure antara lain berupa Tambora bike menyusuri
jalanan dari Lombok sampai Dompu, Mount
Tambora Ultra Trail Run (7-11 April), Tambora Chalenge Trans Sumbawa (7-11 April), lari 10 K di Dompu (5 April), Sepeda Gunung
Nusantara (10 April), pacuan kuda dengan joki cilik di Bima dan Dompu, serta
atraksi menangkap sapi menggunakan laso.
Kegiatan lain yang menarik adalah Trabas Tambora oleh Ikatan Motor
Indonesia (4-5 April), Ekspedisi Selebriti Mendaki Tambora (1 Juni), Tambora
Savana Run (31 Mei), serta Lakey Kite
Surf Exhibition Camp di pantai Lakey Kecamatan Huu Dompu (21-23 Agustus).
Kegiatan
kelompok seminar untuk menciptakan citra
Tambora akan berlangsung pada 20 Maret 2015, kemudian diikuti dengan seminar
arkeologi di Bima (9 April), peluncuran
kembali buku La Hami, pameran arkeologi dan museum (7-9 April), seminar
arsitektur landscape tentang vulkanologi (9-12 Agustus) dan pameran foto yang
sengaja dijadwalkan setelah puncak peringatan agar dapat melibatkan para
fotografer yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Sementara
itu kelompok kegiatan bhakti sosial dan
pengembangan ekonomi kreatif akan berlangsung pada awal TMD berupa
penyelenggaraan operasi katarak dan bibir sumbing, penghijauan hutan kawasan Tambora, pameran produk unggulan seperti kopi Tambora
dan pasar rakyat, serta pesta kuliner
yang puncak acaranya akan berlangsung di Desa Dorocanga