Kenapa
banyak sekali benteng-benteng peninggalan bangsa portugis di wilayah timur
Indonesia, dan jarang sekali kita temukan di barat Indonesia? Ya, mungkin
jawabnya karena dulu di wilayah timur Indonesia kaya akan rempah-rempah yang
sangat diperlukan oleh bangsa portugis, entah untuk dikonsumsi sendiri atau di
perdagangkan kembali
Saking banyaknya rempah-rempah
mereka lantas tergiur untuk membawanya. Namun perjalanan dari nusantara ini ke
negaranya memakan waktu yang sangat lama terlebih lagi kapal yang mereka naiki
jelas-jelas berbeda dengan kapal zaman sekarang. Alih-alih butuh tempat
sementara untuk menetap dan mengatur segala sesuatu termasuk urusan administratifnya, mereka pun membuat benteng
disamping sebagai tempat untuk menyimpan rempah-rempahnya.
Ukuran
benteng yang mereka buat pun tidak
kepalang kecil melainkan berukuran besar yang terbuat dari material yang kokoh, cukup untuk menampung
orang-orangnya dari mereka yang hanya sekedar kuli angkut sampai perwira
atasan. Benteng pun kerap dilengkapi dengan sistem pertahanan dari senjata
sampai meriam-meriam untuk mempertahankan diri apabila diserang oleh rival
dagang atau pun masyarakat lokal. Nah, dimana saja kah daerah-daerah di Nusantara
ini yang banyak benteng portugisnya:
Pertama ada di Benteng Portugis yang bernama Benteng Tohula yang tepat berada di tengah kota Tidore. Benteng Portugis Tohula
berasal dari nama pelabuhan Tohula hasil karya arsitektur Spanyol yang letaknya
tepat didepan benteng. Dari benteng ini
memang akan bisa melihat dengan jelas wilayah pantai sehingga pergerakan kapal
musuh bisa terpantau sejak dini.
Benteng Tohula |
Selain
Benteng Tohula, di Tidore ada pula
Benteng Benteng Tore yang juga merupakan sisa peninggalan Portugis dan
Belanda.Kedua benteng ini letaknya berdekatan, sama-sama di pusat kota serta
dekat dengan Kedaton Kie, Singgasana Sultan Tidore.
Beralih
ke Maluku tepatnya di Pulau Neira, disana Benteng Belgica. Benteng ini pada awalnya
adalah sebuah benteng yang dibangun oleh Portugis pada sekitar abad-1. Lama setelah itu, di lokasi benteng Portugis tersebut kemudian
dibangun kembali sebuah benteng oleh VOC atas perintah Gubernur Jendral Pieter
Both pada tanggal 4 September 1611. Benteng tersebut kemudian diberi nama Fort
Belgica, sehingga pada saat itu, terdapat dua buah benteng di Pulau Neira yaitu;
Benteng Belgica dan Benteng Nassau. Benteng ini dibangun dengan tujuan untuk
menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala
oleh VOC.
Kemudian ada pula Benteng
Tolukko merupakan salah satu benteng peninggalan Portugis yang berada di
wilayah Maluku Utara khususnya di Ternate. Portugis ini mulai masuk dan menduduki
wilayah Ternate sejak tahun 1512 dan benteng dibangun dengan tujuan sebagai tempat
pengamanan misi dagang mereka serta kepentingan pengintaian musuh, bangunan ini
mulai di bangun oleh Portugis pada tahun 1540.
Awal
mula pembentukan benteng ini diberi nama Benteng Santa Lusia yang dibangun
oleh Fransissco Serrao, salah satu yang menarik di Benteng Tolukko adalah ada suatu
ruangan bawah tanah yang langsung tembus ke wilayah laut di sekitar benteng
namun ruangan ini sekarang telah ditutup dengan alasan tertentu, hal ini juga
di buat sebagai salah satu upaya portugis untuk menghindar dari musuh.
Benteng Tolukko |
Pada
tahun 1533 terjadi sebuah pemberontakan oleh rakyat Maluku, ini menghasilkan
perebutan Benteng Tolukko, dan yang akhirnya Benteng Tolukko di duduki oleh
pihak Indonesia. Tak lama Indonesia mendududuki benteng, bangsa Belanda mulai
masuk dan akhirnya benteng ini pun direbut oleh pihak Belanda, tepatnya pada
tahun 1602, tahun 1610 beberapa bagian benteng dilakukan renovasi oleh Belanda.
Penyebutan
Benteng Tolukko dilakukan karena adanya sultan Ternate, yaitu Sultan Mandar
Syah yang memeberikan penghormatan kepada Tolukko, sehingga makalah benteng ini
disebut benteng tolukko.
Di Kota Ternate juga ada Benteng peninggalan Portugis yang bernama Benteng Gamlamo di daerah Kastela yang dibangun pada tahun 1522. Begitu pula
dengan Benteng Kota Janji yang terletak di Selatan pusat kota Ternate. Berdekatan dengan Benteng Kota Janji ada Benteng Kalamata yang berdiri dekat
dengan garis pantai dan dibangun pada tahun 1540. (berbagai sumber)