Lapis Legit Indonesia Menggoyang Lidah Masyarakat Belanda


Wisataohhwisata Kue Lapis Legit, kudapan ikonik asal Indonesia, berhasil memikat lidah masyarakat Belanda melalui usaha Super Legit 74 yang dirintis oleh Shelly Dewi. Kue yang kerap menjadi primadona di berbagai acara spesial dan hari raya di Indonesia ini kini memikat hati masyarakat Belanda dengan rasa otentiknya yang lembut dan lezat.

Shelly Dewi mendirikan Super Legit 74 beberapa tahun lalu u setelah menyelesaikan studi Masternya di Vrije University Amsterdam. Perjalanannya di dunia kuliner bermula ketika anaknya mengalami sakit serius dan membutuhkan perawatan intensif. 

Di tengah situasi tersebut, Shelly memutuskan untuk mencari kegiatan yang dapat dilakukan di rumah, dan ide untuk memproduksi Lapis Legit muncul.

"Lapis Legit atau yang dikenal sebagai 'Spekkoek' oleh orang Belanda memang sudah familiar, tetapi saya menemukan bahwa Spekkoek yang dijual di Belanda berbeda dengan Lapis Legit asli Indonesia dalam hal rasa dan tekstur," ungkap Shelly. 


Ia terdorong untuk memperkenalkan dan mempromosikan Lapis Legit asli Indonesia kepada masyarakat Belanda dan Eropa, menunjukkan perbedaan dalam kualitas dan kelembutan teksturnya.

Super Legit 74 menawarkan berbagai varian rasa, mulai dari Lapis Legit Original, Lapis Legit Plum, Lapis Legit Pandan, Lapis Legit Choco Pandan, Lapis Legit Moccalatte, hingga favoritnya, Lapis Legit Original dan Lapis Legit Plum. Shelly mencatat respon positif dari masyarakat Belanda, terutama dari orang Belanda keturunan Indonesia dan orang Indonesia yang tinggal di Belanda.

"Pembeli Lapis Legit kami sebagian besar adalah orang Belanda keturunan Indonesia, orang Indonesia yang tinggal di Belanda, dan orang Indonesia di negara-negara Eropa seperti Jerman, Italia, Swedia, Belgia, Denmark, Perancis, Austria, dan Polandia," jelas Shelly.

Meskipun meraih kesuksesan, Super Legit 74 menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal ketersediaan bahan baku. Kualitas dan fluktuasi harga telur menjadi kendala utama, mengingat kuning telur merupakan bahan baku utama yang mencapai 85% dari total bahan baku yang digunakan.


Dengan harapan agar Lapis Legit Indonesia dapat lebih dikenal di Eropa dan negara-negara sekitarnya, Shelly bercita-cita untuk memasarkan produknya ke restoran-restoran di Eropa.

 "Tidak hanya dari segi rasa yang sudah terbukti memiliki keunggulan dan daya jual yang baik, namun juga dari segi strategi bisnis untuk lebih dapat memasarkan produk ini ke restoran-restoran berbintang di Eropa sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dunia," tutup Shelly.

Super Legit 74 terus berupaya menjaga eksistensi Lapis Legit Indonesia di panggung kuliner internasional.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama