Wisataohhwisata.com - Dalam Sarasehan dan Serap Aspirasi Masyarakat Bersama Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Lumajang, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menitikberatkan perhatiannya pada sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang.
Meskipun diakui olehnya, potensi daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Malang, Jember dan Probolinggo itu cukup lengkap. Bukan hanya pariwisata, tetapi juga perkebunan, pertanian dan UMKM.
Menurut LaNyalla, dalam sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Lumajang perlu rekonsepsi wisata yang dapat diunggulkan, seiring dengan pembangunan pariwisata dalam memajukan kesejahteraan masyarakat.
“Berdasarkan potensi yang dimiliki, maka arah pengembangan pariwisata Lumajang seyogyanya mengedepankan sinergitas dan sinkronisasi, dengan memperkuat koordinasi antara Pemerintah Desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Pemerintah Kabupaten, dalam pengelolaan obyek wisata dan penyusunan rencana induk kepariwisataan nasional,” ujar LaNyalla di Pendopo Kabupaten Lumajang, Rabu (10/1/2024).
Klook.comStrategi penguatan kapasitas dan kelembagaan di masyarakat, pembangunan infrastruktur dan memperkuat jejaring kerjasama dan investasi daerah, kata LaNyalla sangat penting. Langkah tersebut merupakan upaya strategis dan potensial dalam menangkap peluang dan merespon tantangan dinamika pengembangan wisata.
“Oleh karena itu para pemangku kebijakan di desa perlu mempunyai orientasi yang tepat dalam penggunaan dana desa. Dana milyaran itu harus benar-benar digunakan mendukung keunggulan kompetitif dan komparatif di masing-masing desa, termasuk untuk pengembangan wisata. Namun dengan tetap terintegrasi di dalam posisi dan orientasi pembangunan Kabupaten Lumajang,” paparnya lagi.
Saat ini, beberapa potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Lumajang antara lain Gunung Semeru, Pantai Watu Gedek, Air Terjun Tumpak Sewu, Ranu Pane, Kebun Buah dan Kebun Kopi.Posisi Kabupaten Lumajang juga cukup bagus dengan sebutan Kabupaten 1.000 Ranu.
Selain memberi masukan soal pengembangan wisata, dalam acara bertema “Otonomi Desa untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat” itu, LaNyalla juga menawarkan satu peta jalan memperkuat kedaulatan bangsa dan negara, baik kedaulatan di sektor pariwisata, sektor pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
“Peta jalan yang saya tawarkan adalah menerapkan kembali secara utuh azas dan sistem bernegara yang sesuai dengan falsafah dasar bangsa dan negara ini, yaitu Pancasila,” tegas dia.
Dengan kembali kepada sistem bernegara yang telah dirumuskan para pendiri bangsa, LaNyalla meyakini bangsa ini kembali kepada Mazhab Ekonomi Kesejahteraan yaitu konsep ekonomi usaha bersama dengan azas kekeluargaan dan pemerataan. Sehingga rakyat benar-benar merasakan manfaat pembangunan.
“Rakyat, terutama mereka yang berada di desa-desa, harus menjadi bagian dari pemilik kedaulatan atas wilayah, atau sumber daya alam di daerahnya. Misi inilah yang sedang saya perjuangkan dan tawarkan kepada Indonesia agar kembali berdaulat, adil dan makmur sehingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat segera terwujud,” tuturnya.