5 Wisata Bahari Unggulan di Gorontalo, Jangan Lewatkan Saat Berkunjung Kesini

Wisataohhwisata.com -  Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar. Provinsi ini memiliki garis pantai sepanjang 500 kilometer dengan keindahan bawah laut yang mempesona.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa wisata bahari di Gorontalo yang wajib dikunjungi

Pulau Cinta

boalemokab.go.id

Pulau Cinta memiliki bentuk yang unik dan pantai yang ada di sekelilingnya juga terbilang benar-benar indah. Ada beberapa pihak yang menyebut bahwa pulau cantik ini merupakan Maldives Island Indonesia.

Tempat ini merupakan rekomendasi untuk mereka yang ingin datang bersama pasangan dan mendapatkan suasana romantis dengan kondisi alam yang masih terjaga.

Pulau Cinta atau Pulo Cinta memiliki bentuk yang mirip dengan jantung hati. Di sekitarnya telah dibangun sebuah resort yang juga berbentuk jantung hati.

Destinasi wisata ini tidak kalah indah dan romantis dengan objek wisata yang ada di luar negeri. Di lokasi ini mempunyai pemandangan darat dan laut yang menakjubkan. Anda akan disuguhi pemandangan hamparan laut yang bersih dan jernih dengan hembusan angin yang sejuk.

Pasir di pulau ini berwarna putih dan lembut di kulit. Selain itu, pemandangan bawah laut tidak boleh anda lewatkan saat berkunjung kesini. Pulau ini berada di Teluk Tomini. Agar bisa sampai di lokasi tersebut pengunjung bisa menggunakan kapal dari Pantai Bolihutuo selama kurang lebih 15 menit agar bisa sampai di pulau tersebut..

Pulau cinta saat ini menjadi destinasi unggulan Gorontalo. salah satu fasilitas yang tidak boleh dilewatkan adalah Eco Resort. Tempat ini menjadi resort pertama dan satu-satunya di Pulau Cinta.

Taman Laut Olele 

traverse.id/

Taman Laut Olele memiliki keindahan pemandangan bawah laut yang unik di Teluk Gorontalo (Teluk Tomini). Tidak heran jika para penyelam dan penggemar fotografi bawah laut lokal maupun internasional memberikan julukan "The Hidden Paradise in Sulawesi".

Taman Laut Olele begitu populer di kalangan penyelam lokal maupun mancanegara karena memiliki Koral Salvador Dali yang langka dan satu-satunya di dunia yang hanya dapat ditemukan di Gorontalo.

Taman Laut Olele mulai dicanangkan sebagai kawasan wisata pada tahun 2005 oleh Fadel Muhammad, Gubernur Gorontalo saat itu. Pada tahun 2006, Pemerintah daerah kemudian menetapkan Taman Laut Olele sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).Tujuannya untuk menjaga dan melestarikan biota laut endemik, terumbu karang serta keindahan bawah laut lainnya di Taman Laut ini.

Pantai Ratu 

wisatagorontalo.com

Destinasi wisata bahari Pantai Ratu ini terletak di Desa Tenilo, Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Awalnya tempat tersebut hanyalah pinggiran pantai biasa, namun penduduk sekitar melihat terdapat potensi wisata di sana.

Pantai ini memiliki garis pantai yang panjang, pasir putih dan keindahan laut yang membuat pantai Ratu cocok dinikmati akhir pekan. Pengunjung bisa menikmati gazebo yang berada di atas permukaan laut.

Untuk mencapai gazebo, ada koridor kayu yang menghubungkannya. Ada juga perahu yang bisa dinikmati pengunjung. Bagi yang memutuskan untuk bermalam disini, juga disediakan cottage berukuran 4×6 meter.

Hiu Paus Botubarani

wisatagorontalo.com

hincodon typus atau yang lebih dikenal Hiu Paus merupakan salah satu ikon wisata baru di Gorontalo, berlokasi di Desa Botubarani kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Wisata ini merupakan satu-satu nya lokasi di Indonesia dimana kita dapat berinterkasi langsung dengan Hiu Paus. Dengan menggunakan kendaraan kita hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di lokasi dengan jarak tempuh 12 Km.

Perkampungan Torosiaje / Suku Bajo

wisatagorontalo.com

Secara geografis Desa Terapung Torosiaje berada di atas Teluk Tomini. Sementara jika dilihat secara administratif, desa yang satu ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. cukup jauh dari Kota Gorontalo, sekitar 240 km dengan waktu tempuh kira-kira 4 hingga 5 jam perjalanan darat, ditambah beberapa menit perjalanan laut dengan menggunakan perahu selama 10 hingga 15 menit. 

Penduduk Desa Torsiaje yang didominasi oleh suku Bajo pun memiliki kehidupan normal. Hampir semua hunian warga Desa Torosiaje terbuat dari kayu, dengan pondasi dari batang pohon yang cukup besar dengan ketinggian sekitar tiga hingga lima meter dari atas permukaan laut