Tahun ini, proyek kawasan Wisata Bahari Mojopahit akan mulai
digarap. Salah satu daya tarik yang akan dimunculkan adalah keberadaan kompleks
tempat ibadah enam agama.
"Kami menyediakan satu hektare lahan untuk dibangun
tempat ibadah enam agama berbeda yang ada di Kota Mojokerto," ujar Wali
Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Kota Mojokerto, Senin (10/4/2023), seperti
dipublikasikan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto.
Lebih lanjut, Wali Kota Mojokerto menyebut hal tersebut
sebagai bentuk apresiasi atas keharmonisan yang selama ini telah terjalin.
"Ini sebagai bentuk wujud rasa terima kasih saya karena Kota Mojokerto
yang begitu harmonis. Enam agama bisa hidup rukun, duduk berdampingan, toleransi
yang luar biasa," ungkapnya.
Namun, pihaknya juga menegaskan bahwa Pemkot Mojokerto hanya
menyediakan lahan. Sementara untuk pembangunan gedung dilakukan oleh
masing-masing kelompok agama.
"Beberapa waktu yang lalu, kami ada diskusi dengan
sejumah bhante. Di sana diungkapkan bahwa mereka punya upaya akses penganggaran
ke pusat. Nah, silahkan jika memang memiliki kemungkinan seperti itu. Karena
memang butuh pendanaan di luar dari Pemerintah Kota Mojokerto," terangnya.
Berikutnya, begitu pendanaan sudah tersedia, masing-masing
kelompok agama dapat mulai membangun tempat ibadah mereka, bersamaan dengan
pembangunan lokasi wisata umumnya. "Sementara untuk pembagian seperti apa,
berapa luasan wilayah untuk masing-masing bangunan, akan didiskusikan lebih
lanjut dengan FKUB," pungkas Wali Kota Mojokerto.