Batik Air secara bertahap tetap konsisten menjalankan ramp check yaitu kegiatan pemeriksaan yang dilakukan pada pesawat udara, untuk periode:
· Operasional penerbangan setiap hari
· Mempersiapkan musim ramai Lebaran 2023
Ramp check sangat penting dipersiapkan menjelang musim ramai Lebaran karena jumlah para tamu (sebutan penumpang) yang menggunakan pesawat udara diproyeksikan meningkat pada periode ini. Hasil ramp check adalah baik dan telah mengikuti ketentuan pesawat dan operasinya dalam kondisi prima dan siap untuk menangani para tamu yang lebih besar dari biasanya. Mekanisme Batik Air dalam pemeriksaan berkala menjelang musim ramai Lebaran, meliputi:
Pemeriksaan fisik bertujuan memastikan pesawat dalam keadaan layak terbang (airworthy for flight) dan dapat beroperasi dengan aman. Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan pada bagian-bagian pesawat seperti mesin, kursi, toilet, dapur pesawat, avionic, roda pendaratan, sayap dan sistem navigasi dan lainnya.
Pengecekan alat keselamatan penerbangan dijalankan untuk menjamin pesawat dilengkapi peralatan keselamatan yang diperlukan terdiri dari sabuk pengaman, masker oksigen, pelampung (jaket keselamatan), sarana peluncur, tabung oksigen, pintu dan jendela darurat, penerangan/ pencahayaan, alat pendeteksi asap dan alat pemadam kebakaran serta mencakup pemeriksaan pada proses keselamatan yaitu prosedur evakuasi dan prosedur darurat lainnya.
Kelengkapan dokumen dan lisensi yang mengedepankan pilot dan awak kabin memiliki sertifikat yang diperlukan saat bertugas. Dokumen penting terdiri dari Sertifikat Registrasi Pesawat, Sertifikat Airworthiness (memenuhi standar keselamatan), Manual Pesawat (spesifikasi teknis dan prosedur operasional), Catatan Perawatan Pesawat, Buku Log Penerbangan (tanggal, rute, waktu terbang dan jumlah penumpang). Lisensi untuk awak pesawat: Lisensi Pilot, Lisensi Kopilot, Sertifikat Kru Kabin, Sertifikat Teknisi Pesawat, passport, dokumen kesehatan dan lainnya.yang memenuhi persyaratan. Batik Air memiliki 477 pilot dan 940 awak kabin.
Standar kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan prosedur operasional telah terimplementasi menurut otoritas penerbangan, meliputi pemeriksaan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan dan penanganan darurat (evakuasi).
Selain pemeriksaan rutin, Batik Air melakukan pemeriksaan khusus jika ada indikasi masalah teknis atau potensi yang mempengaruhi keselamatan pada pesawat. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui lebih awal serta dapat diidentifikasi dan diperbaiki.
Dalam mempersiapkan musim ramai Lebaran, pemeriksaan berkala atau ramp check sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. Dengan melakukan pemeriksaan ini secara teratur, Batik Air dapat memastikan bahwa pesawat dan operasinya dalam kondisi yang baik dan siap untuk menangani jumlah penumpang yang lebih besar.
Ramp check dilakukan terjadwal dan terstruktur, antara lain:
Sebelum penerbangan: menjamin bahwa pesawat dan operasinya memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan, bahwa pesawat siap terbang dan dapat melakukan penerbangan dengan aman.
Setelah penerbangan: mengutamakan pesawat dan operasinya masih memenuhi standar keselamatan dan peraturan penerbangan setelah melakukan penerbangan serta masih dalam kondisi baik dan siap untuk melakukan penerbangan selanjutnya.
Jumlah Pesawat dan Permintaan Pasar
Sistem pengaturan meliputi pesawat utama dan pesawat cadangan dengan hati-hati sehingga ketersediaan pesawat cukup untuk melayani para tamu (sebutan penumpang) selama musim ramai Lebaran, karena jumlah penumpang yang menggunakan pesawat udara cenderung meningkat.
Dalam memenuhi permintaan dimaksud, Batik Air menjalankan strategi penggunaan pesawat utama dan pesawat cadangan secara efektif, terdiri dari:
1. Optimalkan jumlah pesawat utamadalam memenuhi kebutuhan penumpang selama musim ramai Lebaran. Batik Air mempersiapkan 67 pesawat, terdiri dari 30 Boeing 737-800NG dan 37 Airbus 320.
2. Menyiapkan pesawat cadangan sebagai langkah pencegahan jika terjadi masalah pada pesawat utama. Pesawat cadangan ini akan digunakan sebagai pengganti pesawat utama apabila terjadi masalah teknis atau kesalahan lainnya.
3. Perawatan dan memperbaiki pesawat secara tepat menggunakan metode berjadwal dan tidak berjadwal, sehingga ketersediaan pesawat utama terpenuhi selama musim ramai Lebaran.
4. Keseluruhan pesawat utama dan pesawat cadangan dalam kondisi siap terbang dan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan.
Menerapkan kebijakan penggunaan pesawat yang efektif dan efisien selama musim ramai Lebaran berdasarkan bandar udara besar (main hub) terdiri dari Kualanamu (KNO), Jakarta (CGK), Jakarta (HLP), Surabaya (SUB), Makassar (UPG), Bali (DPS) dan Balikpapan (BPN), termasuk pengaturan waktu operasional pesawat dan penggunaan pesawat cadangan jika diperlukan.