Untuk mengikuti perkembangan zaman yang kini serba digital, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, akan menerapkan digital tourism atau pariwisata digital di Kabupaten Garut.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Disparbud Garut, Budi Gan Gan Gumilar, saat ditemui oleh Tim Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, di kantornya tepatnya di Jalan Ciledug, Kabupaten Garut, Kamis (26/11), bahwa pihaknya untuk tahun depan akan menerapkan digital tourism.
“Kalau disebutkan kalau jaman sekarang ini sangat radikal perubahannya, maka kami bagaimana misalnya gerakan besar untuk tahun-tahun yang akan datang itu adalah yang pertama itu kita sudah menetapkan bagaimana misalnya digital tourism. Digital tourism ini harus berbasis pada kolaborasi kepada kecerdasan buatan dengan kecerdasan manusia,” ujar Budi Gan Gan
Budi menyampaikan, nantinya jika digital tourism diterapkan para wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata di Garut, bisa bertransaksi menggunakan uang digital (non tunai).
“Digital tourism ini menjawab kondisi dunia saat ini oleh karena itu maka nanti di Situ Cangkuang bapak dan ibu beserta wisatawan itu tidak perlu bawa uang cash, cukup dengan bawa cashless, cukup dengan misalnya barcode dan sebagainya semuanya digital,” ungkapnya.
Nantinya, lanjut Budi, para wisatawan tidak akan kesulitan untuk menemukan tempat destinasi wisata yang dituju, karena nantnya akan ada peta digital untuk memudahkan pengunjung selama berekreasi di Garut.
“Jadi kita pasang e-tiket terus yang kedua bapak dan ibu tidak harus mencari-cari alamat dimana tetapi kami sudah menyediakan yang namanya peta digital. Jadi peta sudah digitalisasi yang disebutnya itu web digital tourism,” ucap Budi.
Sementara itu Sekretaris BPC PHRI Kabupaten Garut, Fiki Radiansyah, mengatakan target wisatawan di Kabupaten Garut adalah wisatawan luar yang sudah terbiasa dengan pembayaran memakai e-money.
“Memang itu Garut kan target marketnya orang luar kan. Katakan dari kota, dari kota ke kita gitu kan mereka tentu sudah terbiasa dengan hal-hal tersebut. Kalau misalkan begini bayar pakai debit, bayar pakai apa namanya e-money,” ucapnya saat ditemui di Hotel Harmoni, Jumat, (27/11/2020).
Fiki berharap, dengan adanya smart digital tourism ini bisa menambah jumlah wisatawan di Kabupaten Garut serta membuat wisatawan merasa aman dan nyaman.
“Diharapkan dengan penerapan smart digital tourism ini wisatawan lebih banyak lagi berkunjung ke Garut dan mereka bisa aman dan nyaman,” pungkasnya.