Hujan
cukup deras membasahi wilayah Jakarta
selatan di Sabtu (19/4). Tetapi derasnya hujan tak membuat Anton urung niat menghabiskan waktu bersama
keluarganya untuk bercengkarama di Museum Layang-layang. Mereka terlihat asik
foto-foto dengan latar belakang layang-layang besar yang persis berada di
belakangnya. “ lumayan murah meriah, buat hiburan lihat macem-macem
layang-layang sama anak-anak daripada pergi liburan keluar kota, macet “ kata
Anton.
Museum
Layang-layang yang Anton beserta keluarganya kunjungi merupakan satu-satunya
museum di Jakarta bahkan di Indonesia yang mengoleksi khusus hanya
layang-layang saja. Layang-layang mempunyai historisitas riwayat yang panjang. Menurut
catatan sejarah yang ada permainan
layang-layang ini sudah tercatat dalam dokumen dari Cina sekitar 2500 Sebelum
Masehi. Kemudian penemuan sebuah lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara,
pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang bermain layang-layang
menimbulkan spekulasi mengenai tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan
Nusantara.
Di Indonesia sendiri banyak ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-layang adalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) (abad ke-17) yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.
Museum
yang berada di Jl Haji Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan ini
didirikan tak lepas dari seorang yang bernama Endang Ernawati. Endang merupakan
pakar kecantikan yang kebetulan menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985.
Di tahun 1985, Endang membentuk Meindo Kites & Galery yang bergerak di
bidang layang-layang. Berbagai festival layang-layang dalam dan luar negeri telah
diikutinya. Dia pun berhasil meraih juara dalam berbagai kejuaran lomba layang-layang.
Nah, karena rasa cinta terhadap layang-layang itulah, Endang akhirnya
mendirikan museum layang –layang ini pada 21 Maret 2003 yang saat ini sudah
berdiri hampir 14 tahun.
Beragam Koleksi
Dari Penjuru Negeri dan Dunia
“museum
didirikan mempunyai fungsi salah satunya untuk melestarikan budaya layang-layang
tradisional yang unik dari berbagai wilayah di Indonesia, selain juga sebagai
sarana edukasi bagi anak-anak yang ingin mengetahui lebih lanjut soal
layang-layang ” kata Asep Irawan (pemandu museum dan pengrajin layang-layang)
kepada penulis. Layang-layang yang
dikoleksi museum ini tak hanya asli Indonesia saja, Asep mengatakan museum yang
menempati bangunan rumah model Jawa ini juga mengoleksi layang-layang dari berbagai
negara, sebut saja dari China, Jepang, Belanda, Vietnam dan beberapa negara
lainnya.
“semua koleksi didatangkan dari tempatnya yang
berasal, jadi tidak dibuat di museum ini layang-layangnya” kata Asep. Tak kurang ratusan koleksi layang-layang mulai dari
layang-layang miniatur yang berukuran dua centimeter hingga yang berukuran
besar. “ tidak semua layang-layang yang museum ini miliki dipamerkan disini,
ada kalanya layang-layang koleksi disini diganti dengan berkala” bilang Asep.
Bahkan
museum layang-layang memiliki beberapa layang-layang berukuran besar. Asep
mengatakan layang-layang yang ukurannya besar itu banyak digunakan untukn
festival-festival. Dan yang terbesar di Indonesia seperti layang-layang Megaray
yang berukuran 9 X 26 meter. “ seperti layang-layang yang bentuknya seperti
Capung di tahun 2012 juara ketiga layang-layang Internasional yang diadakan di
Ancol” kata Asep
Selain
itu, Asep menambahkan, pengunjung museum ini tidak hanya datang dari kota
Jakarta saja, melainkan luar daerah bahkan luar negeri” ada juga yanhg datang
dari Singapura, Malaysia, Korea dan negara lainnya” tutur pria yang juga pintar
membuat bermacam-macam layang-layang ini. Nah, selain bisa melihat
layang-layang yang berukuran macam-macam, museum ini juga menyajikan suguhan
lainnya misalnya nonton audio, masuk dalam museum, membuat
layang-layang-layang. Dan tentu semunya itu dapat dilakukan dengan harga yang
terjangkau, satu paket dan cukup merogoh kocek Rp.10.000 saja. Tertarik
berkunjung?
Dipublish di www.kabarinews.com