Dinas Pariwisata Sleman Ajak Pengelola Desa Wisata Bersinergi untuk Majukan Wisata



Wisataohhwisata  Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengajak para pengelola desa wisata di Sleman untuk memperkuat sinergisitas dengan berbagai pihak terkait. Sinergi ini penting untuk memastikan pengelolaan desa wisata berjalan optimal, mulai dari aspek pengelolaan, pengemasan paket wisata, hingga pemasaran.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, SH, saat kunjungan pengelola desa wisata Pancoh di Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, pada hari Senin (4/3/2024).

Ishadi menjelaskan bahwa saat ini terdapat 80 desa wisata di Kabupaten Sleman, dengan rincian 12 desa wisata kategori mandiri, 17 desa wisata kategori maju, 18 desa wisata kategori berkembang, dan 33 desa wisata kategori rintisan.

Menurut Ishadi, pengembangan desa wisata di Sleman memiliki prospek yang cukup bagus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat.

“Konsep desa wisata yang dikelola berdasarkan inisiasi dan keterlibatan penuh masyarakat memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat lokal. Manfaat ini berupa tumbuhnya pengelolaan homestay, kuliner, souvenir, dan industri kreatif lainnya yang ditawarkan dalam bentuk paket-paket wisata,” jelas Ishadi.

Namun, Ishadi juga mengakui bahwa saat ini pengelolaan desa wisata belum bisa menjadi profesi utama bagi warga masyarakat, mengingat fluktuasi kunjungan ke desa wisata masih tinggi. Tren kunjungan ke desa-desa wisata masih didominasi pada saat libur sekolah dan libur umum.

Oleh karena itu, Ishadi menantang para pengelola desa wisata untuk memperkuat paket-paket wisata yang dimiliki dengan mengkolaborasikan potensi-potensi yang ada di sekitar wilayah desa wisata dalam klaster-klaster yang masih dapat dijangkau.

“Oleh karenanya, pengelola desa wisata harus mampu menjaga sinergitas dengan masyarakat setempat, antar pengelola desa wisata, dengan pokdarwis setempat, bahkan dengan kalangan pendidikan dan para pelaku pariwisata. Sehingga diharapkan kunjungan ke desa wisata dapat merata sepanjang tahun,” terang Ishadi.

Lebih lanjut, Ishadi menambahkan bahwa dalam mengelola desa wisata, hendaknya tidak hanya mengedepankan aspek ekonomi semata, tetapi juga perlu memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan dalam hal pemanfaatan potensi seni budaya, potensi alam dan lingkungan, serta potensi ekonomi kreatif yang dikembangkan.

Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2023, Kabupaten Sleman menerima kunjungan sebanyak 8.005.943 wisatawan, dan 8,5% di antaranya (687.760 wisatawan) berkunjung ke desa wisata. Dari jumlah tersebut, 686.363 wisatawan merupakan wisatawan nusantara dan 1.397 wisatawan merupakan wisatawan mancanegara.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama