Jakarta, Wisataohhwisata.com - Objek wisata baru Goa Jepang Sea View belum lama di launching. Goa Jepang yang terletak di Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Bantul, merupakan sebuah tempat pengintaian yang dibuat oleh Jepang pada masa penjajahannya yang berlangsung antara tahun 1942-1945.
Goa Jepang Sea View sendiri menawarkan wisata sejarah sekaligus alam. Karena disini pengunjung dapat melihat langsung bangunan bernilai sejarah sekaligus dengan keindahan panorama laut Pantai Selatan Bantul.
Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo Goa Jepang Sea View dapat menjadi tujuan wisata bagi para wisatawan sehingga akan menaikkan pendapatan asli Kalurahan.
“Harapan kita ini akan menjadi salah satu tujuan objek wisata dari wisatawan. Ini akan menjadi salah satu wisata Sejarah karena terdapat goa-goa yang dahulu dipakai sebagai benteng pertahanan dari pasukan Jepang. Harapan kita, Pemerintah Daerah, Dinas Pariwisata nanti bekerja sama dengan BUMD juga para investor untuk turut hadir disini mengembangkan obyek wisata Goa Jepang. Kita harus yakin ini bisa angkat menjadi sesuatu yang bisa menaikkan pendapatan asli Kalurahan,”tutur Joko dilansir bantulkab.go.id.
Senada dengan hal tersebut, Lurah Seloharjo, Marhadi Badrun juga berharap wisata baru ini akan menarik minat wisatawan dan dapat menaikkan pendapatan masyarakat Seloharjo.
Sementara itu, Plt Panewu Pundong, Cahyawidada, S.Sos., MH, mengatakan, kegiatan wisata Goa Jepang yang telah lama ada, namun dalam pengelolaannya begitu gencar dilakukan.
“Goa Jepang itu sudah lama ada tapi belum maksimal dalam pengelolaannya,” ujar Cahyawidada.
Situs Goa Jepang menempati lahan seluas kurang lebih 12 hektar dengan ketinggian antara 400-500 MDPL. Secara keseluruhan, terdapat 18 goa yang saling terhubung dengan fungsi yang berbeda-beda. Ada yang dilengkapi dengan menara pengintai, ruang pertemuan hingga dapur. Akses jalan menuju objek wisata Goa Jepang Sea View dapat dilalui dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Wisata ini juga telah ditunjang dengan berbagai fasilitas seperti ketersediaan kamar mandi, musala, area parkir roda dua maupun roda empat, dan warung-warung yang menjajakan makanan.
Penulis: Harry P
