Bukan Sumur Biasa!!

Ini jelas bukan sumur biasa yang  ada di belakang rumah-rumah kita. Perbedaanya jelas jikapun ada sumur di belakang rumah,keberadaanya hanyalah sebuah sumur biasa, berbeda dengan sumur-sumur yang ada di bawah ini . Sejatinya sumur digunakan untuk kebutuhan air dalam mencukupi kehidupan kita sehari-hari. Namun dibalik fungsinya tersebut, sumur-sumur ini  punya ceritanya yang lain entah cerita bagaimana sejarah terbentuknya, manfaat apabila kita meminumnya, sampai  mitosnya.
            Yang pertama adalah Sumur Besar Jalatunda, anda yang pernah kesana pasti bertanya-tanya itu bukan sebuah subur, memang ada benarnya juga lantaran ukurannya sangatlah raksasa bila dibandingkan dengan ukuran normal dari sumur. Ditambah sumur ini bukanlah dibuat oleh tangan oleh manusia, melainkan terbentuk oleh kawah yang mati ribuan tahun silam dan kemudian terisi air.

Nah, warna dari sumur ini pun tidak seperti sumur yang ada di rumah kita, melainkan berwarna seperti air laut.  Sumur Jalatunda cukup populer  dikenal sebagai sumur ajaib dari daerah Banjarnegara, Jawa Tengah. Keajaiban Sumur Jalatunda dapat kita temukan dari mitos-mitos yang beredar di masyarakat seputar Sumur Jalatunda.

Ada keyakinan saat kita melemparkan batu ke arah sumur tersebut akan ada tiga makna yang dikaitkan dengan lemparan itu. Pertama, jika berhasil melemparkan batu hingga melampaui sumur tersebut, maka berarti keingina akan tercapai atau dikabulkan Tuhan dalam waktu dekat. Kedua, ketika melemparkan batu, tetapi batu tersebut hampir melewati sumur jalatunda, maka peluang berhasil masih membutuhkan sedikit ketelitian. Ketiga,  apabila melemparkan batu tetapi tidak sampai melewati tengah tengah sumur, maka ada kemungkinan apa yang telah direncanakan mengalami kegagalan. Tapi terkait dengan adanya kepercayaan itu, terserah anda mau mempercayainya atau tidak.

Sumur Tua Lalole yang terletak di Desa Lalole, Kecamatan Siompu Barat, merupakan peninggalan sejarah masa Kesultanan Buton, yakni pada masa kepemimpinan raja La Siompula yang merupakan raja pertama di Lalole pada tahun 1500-an. Letak sumur ini pun sangat strategis, yaitu berada di atas gunung, sehingga tempat tersebut tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan yang ingin mengambil air sumur itu. Nah, konon katanya air sumur itu bisa menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit, diantaranya batuk, penyakit kulit seperti gatal-gatal dan jenis penyakit lainnya.

Menariknya meskipun kedalaman sumur itu hanya 1,5 meter, airnya tidak pernah kering, sampai saat ini masih tetap dikonsumsi masyarakat setempat, dan sumur sudah merupakan sumber kebutuhan air bagi masyarakat di Desa Lalole. Dengan kedalaman Satu setengah meter membuat pengunjung tidak kesulitan mengambil airnya.

Nah, bagi anda yang penasaran tidak dapat jodoh-jodoh juga padahal umur sudah mendekati kata tua, Sumur Jodoh terletak di sebelah utara Kota Parepare, Sulawesi Selatan rasanya pas untuk didatangi. Memang jodoh sudah ada yang mengatur tetapi siapa tahu gayung bersambut. Sumur jodoh ini berada dalam Kelurahan Watang Soreang yang berjarak kurang lebih tujuh kilometer dari pusat kota. Objek ini dapat dijangkau segala jenis kendaraan dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Kasat mata sumur itu tidak ada bedanya dengan sumur lainnya. Tetapi, sumur ini dipercayai penduduk setempat dapat membawa berkah bagi orang yang berkunjung. Rata-rata pengunjung datang dengan tujuan beraneka ragam, namun sebagian besar berharap berkah airnya dapat memberikan jodoh dalam waktu cepat.

Sumur ini letaknya menjorok ke laut di bibir pantai sehingga ketika Anda melihat langsung, kemungkinan kita akan berpikir bahwa air sumurnya terasa asin seperti air laut. Namun, cobalah mencicipinya, bukan rasa asing yang dirasakan tetapi tawar dan itulah salah satu keunikannya.

Selain itu ada satu lagi objek wisata di Bangka bernama Sumur Dewi Kwan Yin, sumur ini sebenarnyya sebuah sumur biasa, namun dibalik "sumur biasanya "itu tersimpan mitos barang siapa yang mandi atau meminum air di sumur ini niscaya akan didapatkan khasiat kecantikan dan sifat luhur Dewi Kwan Yin. (berbagai sumber)

2 Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama